Selasa, 08 Mei 2012


LAPORAN AKHIR SEPARATION CHEMISTRY
PERCOBAAN I

A.  Judul         : Destilasi Sederhana dan Destilasi Uap
B.  Tujuan      : Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi
C. Dasar Teori
1.  Destilasi sederhana
            Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.[1]
                                    
 Berikut adalah susunan rangkaian alat ditilasi sederhana:
·  1. wadah air
·  2. labu distilasi
·  3. sambungan
·  4. termometer
·  5. kondensor
·  6. aliran masuk air dingin
·  7. aliran keluar air dingin
·  8. labu distilat
·  9. lubang udara
·  10. tempat keluarnya distilat
·  13. penangas
·  14. air penangas
·  15. larutan zat
·  16. wadah labu distilat[2]
                           Gambar15.7. Alat destilasi sederhana
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873). [3]
Destilasi sering digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih yang berbeda. Senyawa yang berbentuk cair dipanaskan, dan saat titik didih senyawa dengan titik didih lebih rendah tercapai, uapnya akan diembunkan (dikondensasi) dan dikumpulkan.
Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan cairan pada tekanantertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.
Pemisaham dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat didalam campuran bersifat mudah menguap(volatil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing komponenberbeda-beda pada suhu yang sama. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih volati. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan komponen volatil dipisahkan dengan komponen yang kurang volatil, karen aproses pemanasan. Sebagai contoh: pemisahan penguapan dapat digunakan untuk memisahkan air dari larutan NaCl berair, sedang pemisahan dengan cara destilasi digunakan untuk memisahkan campuran alkohol dari air.
            Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni. [4]
v N-Heksan
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil.
Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air.[5]

2.  Destilasi Uap
Destilasi uap adalah cara untuk mengisolasi dan memurnikan senyawa. cara destilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan :
a.    Senyawa yang mudah menguap atau senyawa yang tidak dikehendaki, misalnya ter.
b.    Campuran air yang mengandung garam-garam anorganik terlarut
c.    Senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam uap air misalnya orto nitrofenol dan  para nitrofenol
d.    Hasil samping tertentu yang teruapkan  oleh pengaruh uap air.
Dalam destilasi uap, uap yang keluar setelah kontak dengan bahan yang didestilasi merupakan campuran uap dari masing-masing komponen sebanding dengan volumenya.
Bila komponen A dan B membentuk suatu campuran yang tidak bercampur maka tekanan uap totalnya sama dengan penjumlahan tekanan uapnya masing-masing. ρt = ρA + ρB. Komposisi uapnya akan berbanding lurus dengan tekanan uapnya masing-masing. Jadi  =  dimana n adalah jumlah mol dan ρ adalah tekanan pada volume tertentu dari fasa uap. Penjabaran rumus selanjutnya menjadi sebagai berikut:
 =
 =
 =
 =  =
 =
 =  =
Dari rumus tersebut dapat dikemukakan 2 hal yaitu: 1) berat relatif dari komponen dalam fasa uap akan identik dengan berat relatif didalam destilat. 2) berat zat cair yang tertampung didalam penampungan destilat berbanding langsung dengan tekanan uap komponen-komponennya dikalikan dengan masa molekul relatifnya masing-masing. Dari rumus diatas dapat dihitung berat komponen yang dicari dan berat air yang diperlukan.[6]
Destilasi uap umumnya digunakan untuk memurnikan senyawa organic yang terdestilasi uap (volatile), tidak tercamourkan dengan air, mempunyai tekanan uap yang tinggi pada 100 derajat C dan mengandung pengotor yang tidak atsiri (nonvolatile).
Destilasi uap dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk simplisia yang mengandung komponen yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Pada pemanasan biasa kemungkinan akan terjadi kerusakan zat aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut maka pemurnian dilakukan dengan destilasi uap.
Dengan adanya uap air yang masuk, maka tekanan kesetimbangan uapzat kandungan kan diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian didalam suatu system, sehingga produk akan terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir.
Destilasi uap juga suatu proses pemindahan massa kesuatu media massa yang bergerak . Uap jenuh akan membasahi permukaan bahan, melunakkan jaringan dan menembus kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa. Proses ini disebut hidrodifusi.[7]
v Kayu Manis
            Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
                                       
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.[8]


D. Alat dan Bahan
ü  Alat
          
perangkat destilasi sederhana         perangkat destilasi uap



http://www.p4tkipa.org/image/clip_image019.jpghttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image005.jpghttp://www.p4tkipa.org/image/clip_image009.jpg

http://www.p4tkipa.org/image/clip_image025.jpg


 erlenmeyer     gelas ukur              gelas kimia             kondensor
                   
Selang kondensor            statif dan klem                 penangas air
              
Termemeter  labu laher tiga     labu destilasi         penyumbat

Ø  Bahan
- Batu didih
Sifat kimianya Fungsi penambahan batu didih ada 2, yaitu:
Untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogeny dan Untuk menghindari titik lewat didih.
- kayu manis
Sifat kimianya pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi






- n-heksan
Sifat kimia Rumus molekul: C6H14, Massa molar: 86.18 g/mol, Tampilan: cairan tak berwarna, Massa jenis: 0.6548 g/mL, Titik leleh: −95 °C, 178 K, -139 °F, Titik didih: 69 °C, 342 K, 156 °F, Kelarutan dalam air: 13 mg/L pada 20°C, Kekentalan: 0.294 cP, Dapat terbakar, Titik picu nyala: −23.3 °C, Titik nyala otomatis: 233.9 °C, Zat berbahaya.
- air
Sifat kimianya Merupakan banyak zat kimia lainnya, garam, asam dan molekul-molekul organik


E.  Prosedur Kerja
Ø  Destilasi sederhana


 


dimasukan 10 ml air dalam labu destilasi
ditambahkan batu didih
dimasukkan sampel 50 mL
dipanaskan dan dihubungkan dengan pendingin
diamati suhu yang terjadi pada termometer


Rounded Rectangle: Titik didih larutan sampel A 680C yaitu n-heksan




0
 










Ø  Destilasi Uap


 


diambil 176,95 gr
dimasukkan dalam labu leher tiga
ditambahkan 450 mL air pada erlenmeyer
dimasukkan beberapa batu didih
labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air
dipanaskan labu destilasi dan
diamati suhu saat terjadi penguapan pada sampel dan ditentukan larutan tersebut


 
Rounded Rectangle: Minyak kayu  manis 0,17 grdiekstraksi dan ditimbang



F.  Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Ø  Destilasi sederhana
Perlakuan
Hasil
-     Mengambil 50 ml larutan sampel
-     Memasukkan sampel kedalam labu
-     Menambahkan 10 ml pelarut air


-     Menghubungkan labu destilasi dengan
pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air



-     Memanaskan labu destilasi dan mengamati
suhu saat terjadi penguapan pada sampel


- Zat terlarut dan pelarut tidak saling campur zat terlarut (sampel) berada pada lapisan atas.
-       Sampel mendidih terlebih dahulu daripada pelarut.
T1=67°C          
T2 = 68°C
T3 = 68°C
T4 = 68°C
Tkonstan = 68°C


Perlakuan
hasil
-Dipotong kecil-kecil kayu manis
-Ditimbang,dan dimasukkan kedalam labu leher tiga
-Dimasukkan 450 mL air kedalam erlenmeyer
-Dihubungkan labu destilasi dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air
-Dipanaskan labu destilasi dan diamati perubahan yang terjadi


-Diekstaksi dan ditimbang
-potongan kayu manis
- kayu manis 176,95 gr dalam labu



-alat destilasi uap terangkai


-air mendidih uap naik membasahi sampel, naik melalui kondensor turun kedalam erlenmeyer.
Destilat air dan minyak kayu manis, minyak kayu manis sebanyak 0,17 gr.
Tabel tetesan minyak kayu manis
Tetesan
waktu
1
2
01: 08: 26
03: 04: 10
Perhitungan
Menghitung % Zat Murni  Dalam Minyak Kayu Manis
Dik           : Berat sampel                                                          = 176,95 gr
                          Berat minyak kayu manis yang terdestilasi       = 0,17 gr
Dit                        : Persentase minyak kayu manis ?
Peny        :
  = 0,09  %
Jadi, zat murni dalam minyak cengkeh yaitu 0,09 %





G. Pembahasan
            Destilasi adalah suatu proses pemisahan yang sangat penting dalam berbagai industri kimia. Operasi ini bekerja untuk memisahkan suatu campuran menjadi komponen-komponennya berdasarkan perbedaan titik didih.
Cara kerja destilasi
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.

Tahap destilasi
1.    Evaporasi : memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2.    Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.
3.    Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
Macam - macam destilasi
Destilasi sederhana
     Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Destilasi bertingkat
     Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang dekat.
Destilasi azeotrop
     Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
Destilasi uap
     Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup tinggi sedangkan zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearrangement). Destilasi uap adalah istilah umum untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air.
Destilasi vakum
Memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya tidak terlalu tinggi.
Beberapa percobaan yang dilakukan dalam modul satu yaitu sebagai berikut:
1)  Destilasi Uap
Pada percobaan 1 yang dibahas yaitu destilasi sederhana dan destilasi uap. Dimana kami melakukan percobaan destilasi uap dengan sampel kayu manis untuk mendapatkan minyak kayu manis. Hal pertama yang dilakukan memotong kecil-kecil kayu manis, sehingga mendapatkan potongan-potongan kayu manis. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas bidang kontak dengan uap air sehingga minyak atsiri lebih mudah keluar. Kemudian ditimbang diperoleh sebanyak 176,95 gr dimasukkan kedalam labu leher tiga dan ditutup dengan penyumbat. Fungsi dari penyumbat agar tidak keluar uap yang diinginkan saat pemanasan. Hal yang sama dimasukkan 450 mL air kedalam Erlenmeyer ditutup dengan penyumbat yang dipakai termometer. Fungsi thermometer melihat perubahan suhu saat pemanasan tak lupa juga ditambahkan beberapa batu didih agar saat pemanasan tidak terjadi bumphing dan dapat meratakan pemanasan. Setelah sampel sudah siap untuk didestilasi maka dirangkai alat seperti dibawah ini:
                             
Setelah rangaikan alat telah siap digunakan maka, pemanasan dilakukan dan memperhatikan suhu yang terjadi juga mencatat setiap tetesan. Proses destilasi uap yang akan dilakukan yaitu ketika pemanasan uap air akan naik keatas melalui leher dari Erlenmeyer masuk melalui selang turun kedalam labu leher tiga, sehingga membasahi sampel dan  mengembun lalu naik melalui selang. Kemudian masuk kedalam kondensor dalam pendingin balik, akan turun sebagai destilat memalui selang yang terhubung pada Erlenmeyer destilat. Adanya aliran air melalui kondensor membantu menurunkan suhu dari uap destilat sehingga yang berupa uap air yang menempel pada dinding kondensor akan diembunkan oleh suhu dari air dingin sehingga menjadi tetesan cairan.Proses ini dilakukan berulang sampai mencapai waktu 2 jam lebih 4 menit. Fungsi dari selang untuk menghubungkan bagian-bagian yang perlu dihubungkan untuk mengalirnya air dalam kondensor. Hasil dari ekstraksi uap yaitu destilat.   Karena masih tercampur dengan air, maka dilakukan prosese ekstraksi dengan menggunakan corong pisah, tujuannya untuk memisahkan minyak katu manis murni dan air yang tidak diinginkan. Setelah dimasukkan kedalam corong pisah dikocok agar campuran kedua fasa terdistribusi secara sempurna, kemudian didiamkan maka terlihat jelas fasa organic berada diatas dan air berada dibawah. Kemudian dipisahkan fasa air dibuang dan fasa organic diambil dan ditimbang berat yang diperoleh dari 176,95 gr hingga menghasilkan minyak kayu manis 0,17 gr yang dimasukkan kedalam botol vial seberat 17,54 gr.
2)  Destilasi sederhana
Destilasi sederhana ada kelompok lain yang melakukannya, kami hanya melihat cara melakukan dan sampai proses akhir. Begitupun sebaliknya mereka juga hanya melihat dan kami yang melakukan prosese percobaan destilasi uap. Sehingga itu destilasi uap yang dibahas pertama, karena itu yang kami lakukan.
Destilasi sederhana yang kami lakukan dengan menggunakan sampel yang belum diketahui. Maka, dilakukanlah destilasi sederhana dengan melihat perbedaan titik didih, sehingga dapat diketahui larutan apa yang dijadikan sebagai sampal tersebut. Dimana hal pertama yang kami lakukan yaitu: diisi air  10 mL  dalam labu destilasi, kemudian ditambahkan 50 mL larutan sampel yang belum diketahui dengan menggunakan penyumbat yang sudah tersambung dengan termometer. Rangakaian alat destilasi sederhana sebagai berikut:
    
Setelah rangakaian alat telah siap digunakan maka selanjutnya menghubungkan labu destilasi dengan pendingin dan generator uap air. Hal yang sama juga menggunakan selang sebagai tempat untuk mengalirnya air. Dipanaskan labu destilasi dan diamati perubahan suhu dan dicatat  tetesan setiap menit.
Sampel tersebut ketika dicampurkan tidak saling campur sehingga ketika dipanaskan dan sesuai dipanaskan sampel lebih menguap daripada pelarut atau har dalam hal ini. Sehingga perlu kita mencatat pada suhu berapa sampel tersebut mencapai titik didihnya. Dari hasil pengamatan ini kita dapat mengetahui sampel apa yang digunakan sebagai percobaan kita. Setelah dicari dan diketahui maka diperoleh sampel tersebut adalah n-heksan karena pada saat titik didih tercapai pada suhu 680C. sesuai dengan referensi bahwa titik didih n-heksan  66-680C (1013 hPa), ini sudah sama dengan titik didih dari percobaan yang dilakukan sehingga dapat dikatakan sampel tersebut adalah n-heksan karena di lihat dari warna,bau, juga seperti n-heksan. Jadi, sampel tersebut dapat dikatakan n-heksan. pada saat suhu telah konstan maka pemanasan dapat dihentikan dan uap yang mengalir melalui selang dan turun ke Erlenmeyer destilat setalah melalui kondensor pendingin balik maka proses destilasi telah selesai.

















H. Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan perbedaan dengan menggunakan destilasi sederhana dan destilasi uap sebagai berikut:
1). Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan p titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.
2). Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil.
3). Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih
4). Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia, dan zat murni dalam minyak cengkeh yaitu 0,09 %
5). Dalam hal ini n-hexan sebagai pelarut memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan trimiristin. Titik didih n-heksan berkisar pada suhu 66º-68ºC.

I.    Kemungkinan kesalahan
-          Kurang terampil praktikan dalam merangkai alat
-          Kurang teliti praktikan dalam mengamati perubahan suhu



Gorontalo, 05 Mey 2012
penyusun

                Yustin Zakaria
                  441 410 007
Daftar Pustaka
Majelis, Hamid. 2012. Destilasi zat cair. Diakses pada tanggal 2 Mey 2012. http://hamid-majelis.blogspot.com/2012/04/destilasi-zat-cair.html
Soebagio. Budiasih, Endang. Sodiq Ibnu, M. Widarti, Hayuni Retno. Munzil. 2003. Kimia analitik II. Malang: Universitas Negeri Malang.
Teaching, Team. 2012. Modul Praktikum Separation Chemistry. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Anonim. 2012. Destilasi. diakses pada tanggal 2 Mey 2012. http://dc306.4shared.com/doc/bRGCvdPO/preview.html
Anonim. 2012. Destilasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi. Diakses pada tanggal 2 Mey 2012.
Anonim. 2012. Destilasi Uap. http://iiasukses.blogspot.com/2010/11/destilasi-uap.html. diakses pada tanggal 2 Mey 2012.








[1] Anonim. 2012. Destilasi. diakses pada tanggal 2 Mey 2012. http://dc306.4shared.com/doc/bRGCvdPO/preview.html
[2] Anonim. 2012. Destilasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi. Diakses pada tanggal 2 Mey 2012.
[3] Majelis, Hamid. 2012. Destilasi zat cair. Diakses pada tanggal 2 Mey 2012. http://hamid-majelis.blogspot.com/2012/04/destilasi-zat-cair.html
[4] Teaching, Team. 2012. Modul Praktikum Separation Chemistry. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
[5] Anonim. 2012. Heksana. Diakses pada tanggal 4 mey 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Heksana

[6] Soebagio. Budiasih, Endang. Sodiq Ibnu, M. Widarti, Hayuni Retno. Munzil. 2003. Kimia analitik II. Malang: Universitas Negeri Malang.
[8] Anonym. 2012. Kuli manis. Diakses pada tanggal 04 mey 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar